Selasa, 17 November 2015

WISATA HOROR



Taman Alas Purwo, Si Hutan Tua











Nama Alas Purwo berkaitan dengan keberadaan hutan ini. Dalam Bahasa Jawa, kata alas purwo berarti hutan pertama atau hutan tertua. Kawasan Taman Nasional Alas Purwo memang merupakan kawasan hutan hujan alami di Indonesia dan Asia. Dahulunya kawasan hutan ini kerap digunakan sebagai tempat mendapatkan kesaktian dengan bertapa dan bersemedi yang akhirnya kental dengan nilai mistis. Bahkan Presiden Soekarno juga dikatakan pernah bertapa di hutan ini. Hutan ini juga memiliki sejumlah gua yang semakin menguatkan posisi hutan sebagai tempat bersemedi. Ada Gua Istana, Gua Putri, Gua Padepokan, dan Gua Macan yang masing-masing goa tersebut bisa dicapai dari Pos Pancur sejauh 2 km dengan berjalan kaki. Dengan adanya gua-gua ini, Taman Nasional Alas Purwo benar-benar mirip dengan hutan yang menjadi latar sejumlah film kuno dan pencak silat.
pura luhurTaman Nasional Alas Purwo juga memiliki situs kawitan dan pura Hindu bernama Pura Luhur Giri Salaka yang telah berumur dan berada di tengah hutan. Meski demikian pura ini masih sering dikunjungi umat Hindu dalam hari suci Pager Wesi setiap 210 hari. Selain upacara Pager Wesi, Taman Nasional Alas Purwo juga kental dengan budaya “Blambangan” karena masyarakat sekitarnya berasal dari Mataram Kuno dengan budaya Jawa yang kental. Mereka juga mempercayai bahwa hutan ini menjadi pemberhentian terakhir rakyat Majapahit kala diserbu Mataram dan menjadi tempat penyimpanan Keris Pusaka Sumelang Gandring. Karenanya di waktu-waktu tertentu pada penanggalan Jawa, hutan ini menjadi tempat meditasi dan upacara keagamaan bagi umat Hindu dan masyarakat kejawen.
pantai trianggulasi
goa istana alas purwoTerlepas dari sisi mistis Alas Purwo, hutan ini menjadi tempat yang nyaman bagi sejumlah satwa liar seperti lutung budeng, banteng, ajag, burung merak, ayam hutan, rusa, macan tutul, dan kucing bakau. Ada pula sejumlah satwa langka seperti penyu lekang, penyu belimbing, penyu sisik, dan penyu hijau. Apalagi dengan didukung 580 jenis pohon yang masih terjaga dan berusia rata-rata ratusan tahu. Pohon-pohon di Alas Purwo rata-rata berdiameter 30 cm dengan tinggi sekitar 10-15 meter. Untuk tumbuhan khas dan endemik yang ada di taman nasional ini yaitu sawo kecik, bambu manggong, ketapang, nyamplung, kepuh, keben, dan berbagai jenis bambu.
Di sekitar Taman Nasional Alas Purwo terdapat sejumlah pantai dengan keunikannya tersendiri. Ada Pantai Plengkung yang menjadi surganya para surfer dengan ombaknya yang masuk dalam “The Seven Giant Waves Wonder”. Ada pula Pantai Pancur yang memiliki aliran air sungai yang langsung terjun ke pantai. Selain itu masih ada Pantai Trianggulasi dengan pasir putihnya yang juga menjadi tempat bertelur para penyu. Meski lokasi Taman Nasional Alas Purwo cukup terpencil, tepatnya di Kecamatan Tegaldimo, Kabupaten Banyuwangi, namun dengan pesona yang ditawarkan hutan tua ini cukup membuat para wisatwan tak mempedulikan jarak dan cerita mistis yang beredar di seputar hutan tersebut. Sebagai tips, sebaiknya anda menjaga ucapan dan perbuatan agar terhindar dari akibat pada cerita mistis tersbut. Jadi jangan lewatkan Taman Nasional Alas Purwo dalam tour ke Banyuwangi anda.
stipram.ac.id

WISATA HUTAN WANAGMA



WISATA HUTAN WANAGMA


Hutan Wanagama pertama kali dirintis oleh Prof Oemi Han’in yang bertekad dan akhirnya berhasil mengubah daerah yang tandus. Hutan wanagama ini terletak di kecamatan Patuk dan Playen. Sepanjang jalan untuk menuju tempat ini, anda akan disuguhi pemandangan dari ketinggian yang luar biasa. Dari perempatan lampu merah setelah kawasan Rest Area Bunder, anda akan mendapatkan petunjuk anak panah kekanan yang bertuliskan Wanagama. Setelah beberapa lama menyusuri jalan beraspal yang semakin mengecil, anda akan menjumpai gapura bertuliskan Hutan Wanagama yang menandakan anda sudah sampai di kawasan hutan yang dibangun sejak tahun 1964.
Menikmati keindahan hutan ini dengan menyusuri sampai kedalamnya pastilah tidak akan menyangka, bahwa hutan ini dulunya adalah daerah yang tandus yang disebabkan oleh penebangan liar yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dari keprihatinan melihat kawasan yang tandus inilah Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan beberapa akademisi melakukan segenap upaya untuk menghijaukan kembali dengan mereboisasi dengan berbagai jenis bibit tanaman hutan.
Pelopor penghijauan hutan ini dipelopori oleh Prof Oemi Hani’in Suseno pada tahun 1964 dengan bermodal tabungan sendiri. Berawal dari menanami lahan seluas 10 Ha menjadikan Prof Oemi menarik perhatian banyak pihak terutama pecinta lingkungan dan pemerintah. Hingga akhirnya mereka saling bekerja sama untuk menhijaukan lebih luas lagi daerah yang tandus ini sampai 600 Ha seperti yang sekarrang ini.
Hutan Wanagama ternyata merupakan hutan yang unik karena hutan ini disebut juga miniatur hutan karena didalamnya terdapat berbagai jenis tanaman dari berbagai daerah.
Saat anda menyusuri Wanagama, anda akan ditemani oleh barisan berbagai jenis pepohonan yang menemani perjalanan anda. Dimulai dari Akasia yang masuk dalam HTI atau Hutan Tanaman Industri dan mempunyai potensi untuk dijadikan bubur kayu yang merupakan bahan dari sejumlah perusahaan besar. Selanjutnya disambung dengan deretan barisan pohon minyak kayu putih yang minyak atsiri sangat berkhasiat untuk menghangatkan badan.

Barisan Pohon Pinus

Anda juga akan anda dapatkan setelah pepohonan akasia diatas Sedangkan tanama lain yang tersebar di kawasan ini seperti,  eboni si kayu hitam dari Sulawesi, Cendana, si pohon wangi, murbei dan jati. Didalamnya juga terdapat beberapa jenis binatang seperti unggas, kera dan bebrapa jenis reptil yang merupakan pengguni khas tempat ini.
Hutan ini ternyata mempunyai tiga sumber aliran sungai yaitu Oya, Sendang Ayu dan Banyu Tibo yang setiap waktu menyuplai kebutuhan air untuk menopang kehidupan hutan ini.
Di Hutan Wanagama terdapat pohon yang membuat tempat wisata ini menjadi mendunia. Tanaman itu merupakan pohon Jati ( Tectona grandis ) yang pada tahun 1989 ditanam oleh Pengeran Charles saat berkunjung ke Wanagama. Konon pohon Jati Londo ini mempunyai hubungan yang unik dengan sang Pangeran karena sewaktu sang Pangeran mengumumkan perpisahannya dengan Ratu Diana, pohon jati ini yang saat itu masih setinggi 1 meter ikut mengering seakan ikut berduka atas perceraian tersebut.
Sewaktu mengunjungi Wanagama, sang Pangeran juga meninggalkan rute di hutan yang sekarang ini menjadi rute favorit bagi para pengunjun. Rute tersebut dimulai dari Wisma Cendana dan berakhir di Bukit Hell. Jalanan menuju bukit tersebut berjarak 50 meter dihiasi pohon cemara yang berdiri disisi kanan dan kiranya.
Wanagama juga merupakan tempat bergantung bagi sejumlah penduduk setempat . Dimana masyarakat dan wanagama melakukan kemitraan untuk mencapai hubungan yang saling menguntungkan.
Sebagaian besar masyarakat di sekitar Wanagama memelihara sapi dan di perbolehkan menanam rumput kalanjana di lahan-lahan yang masih kosong. Rumput tersebut menjadi hak petani yang akhirnya menjadi makanan bagi sapi mereka. Sebagai timbal baliknya, Wanagama mendapat pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternaknya.
Lokasi
Hutan Wanagama terletak di desa Banaran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses
Dari Yogyakarta arahnya menuju ke Wonosari – perempatan Gading – belok kanan menuju desa Banaran yang berjarak 2 km – pintu gerbang Hutan Wanagama
Harga Tiket
Harga Tiket untuk memasuki hutan ini sebesar Rp.5.000, per orang
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di hutan ini adalah : tersedia Camping ground, aula untuk tempat pertemuan, sarana out bond, trek wisma, air bersih, wc dan lain-lain.


   


WISATA GUNUNG MERAPI JOGJA







WISATA GUNUNG MERAPI




Pagi hari merupakan saat terbaik menikmati keindahan pemandangan gunung Merapi yaitu sebelum kabut turun menyelimuti keindahan gunung tersebut. Yaitu sekitar jam 07.00 pagi anda harus sudah mulai berangkat menuju Kaliadem, sebuah kawasan sejuk yang berada di kaki Gunung Merapi, sekitar 35 km utara kota Yogyakarta merupakan tempat yang cocok melihat keindahan gunung merapi. Lokasi yang tak jauh dari kota Jogja membuat wisata gunung merapi sebagai alternatif wisata adrenalin.
Keindahan pesona Gunung Merapi tak terbantahkan lagi yang beradu dengan misteri dan tragedi yang melingkupi gunung. Sehingga banyak menjadi pilihan bagi penyuka olahraga outdoor menjadikan Merapi sebagai alternatif tujuan wisata gunung.  Jika cuaca tidak berkabut dapat kita lihat dengan jelas gunung tersebut menjulang tinggi dan gagah dari empat kota yang mengitarinya, Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali. Udara yang segar menyejukkan dan keramahan penduduk yang menghangatkan merupakan bagian dari keindahan gunung Merapi ini.
Pasca letusan besar pada tahun 2010, ada beberapa yang berubah pada tempat ini, yang justru menambah pesona daya keindahan gunung Merapi ini. Desa –desa yang berjarak 4 – 6 km dari puncak Merapi tidak bisa dihuni lagi. Sebagai gantinya banyak berdiri hunian sementara (Huntara) yang di peruntukkan bagi pengungsi yang kehilangan rumahnya. Akan anda lihat juga di situ beberapa jembatan masih terputus yang disebabkan oleh lahar dingin maupun awan panas.
Kawasan bekas letusan tahun 2010 tersebut sekarang ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk dijadikan tempat wisata volkano trekking. Para wisatawan dapat melewati jejak letusan ynag terjadi pada waktu yang lalu, termasuk diantaranya mengunjungi bekas rumah Mbah Maridjan, seorang tokoh juru kunci yang legendaris. Di Desa Kepuharjo dan Desa Kinahrejo sekarang ini di manfaatkan dan dikelola oleh penduduk sekitar untuk kawasan wisata volcano trakking.
Kaos yang bertuliskan nama kedua desa tersebut menghiasi warga yang mengelola kedua kawasan tersebut. Letusan tahun 2010 menyisakan jejak di dua kawasan tersebut. Kawasan yang banyak tertimbun material vulkanik dan diterjang lahar dingin terjadi di Desa Kepuhrejo, sehingga warga setempat pun akkan sulit mengenali batas –batas dimana dulu mereka tinggal. Sementara itu kawasan yang banyak diterjang awan panas terjadi di Desa Kinahrejo, yang kalau kita lihat keadaanya sekarang masih terlihat sisa sisa reruntuhan bekas pemukiman penduduk.
Tunas –tunas dari sisa sisa tanaman yang meranggas dan gosong mulai muncul membentuk tanaman baru di kedua desa tersebut. Bila anda lelah menyusuri daerah tersebut maka anda juga bisa menggunakan jasa ojek untuk melanjutkan perjalanan anda. Sebagaian penduduk selain berprofesi menyewakan jasa ojek, ada juga yang berjualan berbagai souvenir, makanan dan minuman, kaos bergambar mbah Maridjan termasuk berjualan CD rekaman meletusnya Gunung Merapi tahun 2010. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gunung Merapi ditempat tersebut sudah tersedia pusat informasi yang siap membantu anda.
Dengan mata dan kepala sendiri, para wisatawan dapat melihat kehebatan letusan gunung tersebut dengan melihat akibat yang ditinggalkannya di tempat tersebut. Didekat bekas rumah mbah Maridjan yang sekarang sudah dibangun semi permanen terpasang foto-foto untuk mengenang kejadian letusan besar tahun 2010. Ditempat tersebut terpasang foto-foto rumah mbah Maridjan dan lingkungan sekitar sebelum dan sesudah letusan tersebut.
Setelah anda lelah melakukan perjalanan napak tilas tersebut maka saatnya beristirahat sambil menikmati jadah tempe, wedang gedhang dan nasi pecel serta beberapa makanan khas daerah lereng Merapi.
Bagi anda yang ingin mendaki gunung Merapi, maka anda harus mendapatkan informasi terkini bahwa status gunung tersebut dalam keadaan normal. Pasca letusan besar 2010, jalur pendakian yang relatif lebih mudah yaitu melawati jalur Selo Boyolali. Untuk menuju Selo Boyolali anda bisa melalui kabupaten Magelang arah wisata Ketep Magelang . Wisata gunung merapi Menjadikan pengalaman yang tidak bisa dilupakan bila anda bisa mengamati keindahan lava pijar dari gunung tersebut yang akan menjadi inspirasi tersendiri bagi anda.
Untuk menyusuri lereng dan punggung gunung tesebut di butuhkan waktu sekitar 5 jam dan sebaiknya pendakian dimulai pada waktu dini hari sehingga anda dapat melihat pemandangan yang menawan sewaktu sinar matahari untuk mulai menyinari gunung penug legenda ini.
Lokasi
Gunung Merapi terletak di tengah pulau Jawa yang menempati beberapa wilayah seperti :
  • Lereng sisi selatan masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta
  • Lereng sisi barat masuk dalam wilayah Kabupaten Magelang
  • Lereng sisi utara dan timur masuk dalam wilayah Kabupaten Boyolali
  • Lereng sisi tenggara masuk dalam wilayah Klaten
Akses
Untuk sampai ke Gunung Merapi banyak jalan yang dapat kita pilih.
  • Jalur pertama : Melalui Desa Kinahrejo yang terletak 2 km sebelah timur Kaliurang. Dari Kinahrejo ke puncak merapi berjarak 9 km ditempuh dalam waktu 10 jam dengan medan yang cukup terjal.
  • Jalur kedua : Melalui daerah Selo kabupaten Boyolali yang berlokasi diantara gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dari Yogyakarta menggunakan bus sampai Kartosuro selanjutnya menuju ke Boyolali dan akhirnya sampai Selo
Jalur pendakian sebelumnya memang melalui sisi utara dari Selo yaitu di Desa Tlogolele Boyolali. Desa ini terletak di antara gunung Merapi dan gunung Merbabu. Pendakian dari Selo ini memakan waktu 5 jam sampai puncak. Jalur lain yang dapat ditempu melalui sisi barat yaitu dari Sawangan Magelang dan melalui sisi tenggara dari arahh Deles, Kemalang Klaten.
Setelah letusan besar 2010 tersebut jalur pendakian dialihkan melalui bukit Pronojiwo Kaliurang Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Untuk melewati jalur ini memakan waktu sekitar 7   jam untuk sampai puncak dengan jalan yang lumayan terjal.
Harga Tiket
  • Tiket wisata Volcano trekking Kinahrejo Rp.5.000,- (2014)
  • Tiket wisata Volcano Trekking Kepuhharjo Rp.5.000,-
  • Tiket parkir kendaraan Rp.2.000,-
  • Ojek dari Kinahrejo – bekas rumah Alm Mbah Maridjan Rp20.000,-
  • Ojek dari Kepuharjo – Kaliaden Rp.35.000 – Rp. 50.000,-
Fasilitas
Fasilitas yang mendukung kepariwisataan banyak tersedia di kawasan Kaliurang yang merupakan lereng gunung Merapi yang menawarkan pemandangan yang indah dengan udara yang segar menyejukan.
Di kawasan Kaliurang tersedia tempat perkemahan yang sering digunakan untuk kegiatan para pelajar dan pramuka dan terdapat jalur lintas jelajah alam yang sering dipakai untuk mengekplorasi keindahan alam dari dekat.
Sarana penginapan seperti vila dan bungalow juga tersedia di tempai ini. Di kawasan ini sering dimanfaatkan untuk melangsungkan acara – acara seperti konferensi, seminar, rapat, lokakarya, penataran dan lain-lain.


 

WISATA DANAU LAUT TAWAR



Wisata Danau Laut Tawar Takengon Aceh Tengah

 

Jelang libur panjang, sudahkah sobat quickers menentukan tempat untuk berlibur. Jika belum, tak ada salahnya quikers mencantumkan Objek Wisata Danau Laut Tawar sebagai salah satu referensi dalam memilih tempat berlibur di tahun ini. Penasaran? Yuk, simak ulasan dari
Wisata danau laut tawar Takengon terletak di dataran tinggi Gayo Kota Takengon, Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah. Danau Laut Tawar atau masyarakat Gayo menyebutnya Danau Laut Tawar dapat menjadi salah satu pilihan destinasi wisata favorit bagi kalian yang tengah menikmati liburan panjang. Danau ini memiliki luas sekitar 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3.219 km. Volume air mencapai 2.537.483.884 m3 atau sekitar 2,5 triliun liter sehingga danau laut tawar menjadi Ikon Kota Takengon.
Eksotisme alam danau laut tawar Takengon memang berbeda dengan tempat wisata sejenis baik di indonesia maupun tempat lain di dunia. Sobat quickers akan dibuat terkagum-kagum dengan pemandangan alam yang disuguhkan di sekitar Danau Laut Tawar. Bahkan, jernihnya air danau, sobat quickers dapat melihat langsung dengan mata telanjang keindahan terumbu karang dan ikan yang berenang di dalamnya. Selain itu, terdapat empat gua yang mengelilingi danau. Konon menyimpan cerita asal muasal danau laut tawar.
Suasana sejuk dan nyaman ditambah bukit-bukit yang mengelilingi dengan pohon pinus dan serangkaian vegetasi tropis dijamin akan membuat sobat quickers senang dan betah berada di sana. Di danau laut tawar ini merupakan habitat ikan trout/ikan depik. Konon ikan trout yang berada di Takengon ini merupakan spesies satu-satunya di dunia yang berada di danau laut tawar.
Soal biaya, jangan khawatir. Cukup dengan Rp 10 ribu rupiah/orang saja, sobat quickers sudah bisa masuk objek wisata danau laut tawar. Namun untuk naik perahu tentunya diperlukan tambahan biaya sekitar Rp 50-100 ribu rupiah/perahu. Tetapi, tenang saja biaya tersebut akan setimpal dengan keindahan yang disuguhkan saat mengelilingi dananu + 1-2 jam. Tak menutup kemungkinan, para wisatawan yang berkunjung ke sana akan mendapatkan diskon dari harga biasanya.
Selepas menikmati keindahan di danau laut tawar, sobat quikers dapat menikmati kopi Arabica khas Aceh Tengah, yang banyak di jual di kedai-kedai kopi di Takengon. Ya! Di kota kecil dengan penduduk sekitar 230.000 ini ternyata menjadi salah satu penghasil kopi terbaik dunia. Untuk harga kopi racikan asli, sobat quickers harus merogoh kocek agak dalam. Pasalnya, satu gelas kopi Arabica asli Takengon dihargai sebesar 50 ribu rupiah. Menariknya, jika sobat quickers penasaran, warga sekitar dengan sukarela akan mengajak melihat-lihat cara mengolah kopi Arabica khas Takengon Aceh Tengah.
Untuk tempat tinggal, sobat quickers jangan khawatir. Di sekitar Danau Laut Tawar Takengon banyak pilihan tempat untuk menginap. Ada Hotel Triagra yang letaknya dekat terminal bus Takengon. Hotel Renggali letaknya tepat berada di pinggir danau sehingga sobat quickers dapat menikmati keindahan dan udara danau laut tawar di pagi hari. Selain penginapan tersebut, warga sekitar kerap menyediakan kos-kosan yang lebih murah harganya dari hotel. Untuk harga penginapan pastinya beragam. Mulai dari Rp 80 ribu untuk satu orang per malam sampai kelas VIP dengan harga jutaan rupiah. Tertarik? Silahkan datang dan saksikan bagaimana keindahan alam Danau Laut Tawar Takengon